Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/11/08 |
|
Sabtu, 8 November 2003 Bacaan : Kisah 1:1-10 Setahun : Kisah 1-2 Nas : Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup (Kisah 1:3)
|
|
Ketika menara World Trade Center runtuh disertai suara gemuruh bangunan yang hancur berkeping-keping, warga kota New York mengalami apa yang sudah dialami oleh banyak orang dari belahan dunia lain, yaitu ketakutan akan terorisme. Berbagai serangan susulan di negara-negara lain telah meningkatkan keprihatinan bahwa umat manusia mungkin sedang menuju kehancuran diri. Semua kerusuhan di dunia mungkin membuat kita berpikir bahwa masa depan kita tampak begitu suram. Kita bahkan mungkin menyimpulkan bahwa dunia ini bukanlah tempat yang layak untuk membesarkan anak-anak. Meskipun demikian, tetap ada secercah cahaya pengharapan yang dapat menerangi pandangan kita akan masa depan. Bill Gaither menggambarkan hal itu dalam lagunya yang berjudul "S'bab Dia Hidup". Gagasan tentang lagu itu muncul di kepalanya pada akhir tahun 1960-an. Saat itu sedang terjadi kerusuhan sosial di AS dan konflik di Asia Tenggara. Istrinya, Gloria, sedang hamil, dan mereka berpendapat bahwa saat itu bukanlah saat yang tepat untuk melahirkan seorang anak ke dunia. Namun ketika anak laki-lakinya lahir, Bill berpikir tentang Juruselamat yang hidup, lalu kata-kata ini melintas di dalam benaknya: "Anak ini dapat menghadapi hari-hari yang tidak pasti karena Dia hidup." Dua ribu tahun yang lampau Yesus bangkit dari kubur dan memberikan "banyak tanda" bahwa Dia hidup (Kisah Para Rasul 1:3). Karena itu, kita dapat terus melangkah saat menghadapi ketakutan. Sebab Yesus hidup, kita dapat menghadapi hari esok -- Dave Branon KUBUR KRISTUS YANG KOSONG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |