Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/07 |
|
Selasa, 7 November 2006 Bacaan : 1 Tesalonika 4:13-18 Setahun : Yeremia 40-42; Ibrani 4 Nas : Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? (1 Korintus 15:55)
|
|
Pada saat berada di luar ruang ICU untuk menanti perubahan kondisi seseorang yang saya kasihi, saya diingatkan bahwa kematian akan menimpa kita semua: baik tua maupun muda, lelaki maupun perempuan, miskin maupun kaya. Dalam 1 Tesalonika 4, Paulus menghibur mereka yang merasa kehilangan karena kematian orang yang dicintai. Ia berkata kepada mereka bahwa kesedihan yang berlebihan tidak menghasilkan apa-apa. Wajar jika kita menangis karena kehilangan, tetapi janganlah kita menangis seperti orang yang tak berpengharapan. Sebaliknya, kita harus berpegang pada tiga kepastian tentang kematian. Kepastian yang pertama adalah bahwa jiwa manusia tidak pernah mati. Jiwa orang percaya tinggal di dalam Tuhan (ayat 14). Mereka yang meninggal meninggalkan dunia yang penuh permasalahan ini untuk "mati di dalam Yesus". Kedua, Yesus akan datang untuk orang-orang percaya; baik orang percaya yang masih hidup maupun yang sudah mati. Yesus akan kembali untuk anak-anak-Nya (ayat 16,17). Ketiga, akan ada reuni yang penuh sukacita. "Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan (ayat 17). Dengan mengetahui tiga kepastian tentang kematian tersebut, maka orang-orang percaya yang kehilangan orang yang dicintai akan sangat terhibur. Walaupun kita terpisah sementara dengan mereka, kita akan bertemu lagi dalam hadirat Allah -- AL MATAHARI YANG TENGGELAM DI SUATU TEMPAT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |