Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/11/06 |
|
Minggu, 6 November 2005 Bacaan : Lukas 10:29-37 Setahun : Yohanes 7-10 Nas : "Dan siapakah sesamaku manusia?" (Lukas 10:29)
|
|
Pada tanggal 26 Desember 2004, banyak orang tiba-tiba menjadi sesama baru kita. Mereka hanya memiliki kehidupan yang hancur setelah tsunami dahsyat menyapu 12 negara Asia, menewaskan puluhan ribu sahabat, kerabat, dan teman sebangsa mereka. Jutaan orang yang selamat mengalami kekurangan. Namun, bagaimana mereka bisa menjadi sesama kita? Menurut perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati dalam Lukas 10, sesama adalah orang yang menunjukkan belas kasihan kepada orang yang memerlukan. Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, "Dan siapakah sesamaku manusia?" (ayat 29). Yesus bercerita kepadanya tentang orang yang sedang bepergian dan terluka karena diserang kawanan penyamun. Imam dan orang Lewi tidak memedulikannya. Tetapi ia lalu ditolong orang Samaria. Kemudian Dia bertanya, "Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Ahli Taurat itu menjawab dengan tepat, "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya" (ayat 36,37). Orang-orang kekurangan yang kita jumpai adalah sesama baru kita, dan kita harus menjadi sesama yang membantu mereka. Kita sering berpikir bahwa sesama kita adalah orang yang terhubung dengan kita secara geografis. Tetapi Yesus menyatakan kita harus menganggap siapa pun yang kekurangan sebagai sesama, siapa pun mereka dan di mana mereka tinggal. Lihat sekitar Anda. Ada orang yang memerlukan bantuan, belas kasih, dan kasih Anda. Merekalah sesama baru Anda -JDB LATIHAN YANG BAIK UNTUK HATI:
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |