Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/03

Jumat, 3 November 2006

Bacaan   : Efesus 4:25-5:1
Setahun : Yeremia 30-31; Filemon 1
Nas       : Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (Efesus 4:32)

MEMBALAS DENDAM

Ketika kita atau seseorang yang kita kasihi dilukai, maka niat untuk membalas dendam akan mendominasi pikiran. Namun sebenarnya, kita tak pernah dapat melakukan pembalasan yang setimpal. Dr. Lewis Smedes, seorang profesor teologi, pernah menulis tentang pengampunan dalam buku Forgive and Forget. Ia berkata, "Karena tak bisa dihitung secara matematika, pembalasan dendam tak bisa menyamakan skor. Pengampunan adalah satu-satunya cara agar kepahitan hilang dari kenangan."

Melalui perenungan di atas, kita dapat mengerti mengapa Paulus menulis: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan ... hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain ... sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4:31, 32). Paulus menyadari bahwa semangat mengampuni sangat penting dalam perjuangan iman jemaat Efesus. Pendekatan yang digunakan Paulus didasarkan pada pengampunan Allah bagi mereka.

Smedes mengatakan pengampunan tidak berarti melupakan, memutuskan, atau membiarkannya berlalu. Sebaliknya, pengampunan berarti memutus lingkaran balas dendam dan "menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru yang adil" dengan melepaskan kita dari masa lalu yang tidak adil. Mengampuni merupakan karya kasih yang terberat dan berisiko tinggi. Mengampuni berarti menari mengikuti irama detak jantung Allah yang penuh ampunan. Itu seperti berada di puncak ombak kasih yang paling dasyat. Mengampuni berarti membebaskan seorang tawanan dan mendapati bahwa tawanan tersebut ternyata kita sendiri -- DCM

PEMBALASAN DENDAM MEMENJARAKAN KITA
PENGAMPUNAN MEMBEBASKAN KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org