Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/10/31 |
|
Sabtu, 31 Oktober 1998 Bacaan : Matius 5:38-45 Setahun : Lukas 18-21 Nas : Kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu (Matius 5:40)
|
|
Mula-mula pria itu merasa terganggu. Seperti biasa, pada malam Halloween anak-anak mengenakan kostum aneh dan mendatangi rumah-rumah. Mereka siap melakukan permainan jika si pemilik rumah menghendaki, atau jika tidak, mereka cukup diberi permen. Karenanya, orang tadi menjadi marah ketika anak-anak terus berdatangan dan berteriak, "Permainan atau permen!" "Aku tidak akan tinggal diam!" ia berseru kepada istrinya. "Jika ada anak-anak berkostum aneh muncul lagi malam ini, mereka tak akan mendapat apa-apa dariku. Dan jika mereka tidak pergi juga, aku akan menelepon polisi." Saat berbicara, wajahnya menjadi merah dan napasnya tersengal-sengal. Dengan pandangan heran istrinya menatapnya dan berkata, "George, itu 'kan hanya soal permen." Saya sering merenungkan tiga kata tersebut: "Hanya soal permen." Kalimat itu menempatkan masalah pada posisi yang semestinya. Betapa mudahnya kita menjadi marah karena hak, harta, dan kesenangan kita diusik, hingga kita diingatkan bahwa kita telah mengizinkan sesuatu yang tidak penting menggerogoti kita. Kata-kata Yesus terdengar aneh bagi kita: "Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil" (Matius 5:40-41). Tuhan ingin agar kita menanggapi orang-orang di sekitar kita dengan cara-cara yang mencerminkan iman kita kepada-Nya dan komitmen kita kepada nilai-nilai surgawi. Begitu banyak kemarahan dapat kita hindari hanya dengan berhenti sejenak dan berkata, "Engkau benar, Tuhan. Ini hanya soal permen" DCM
TETAPLAH BERKEPALA DINGIN DAN BERHATI HANGAT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |