Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/10/18

Minggu, 18 Oktober 1998

Bacaan   : Roma 3:19-26
Setahun : Matius 20-22
Nas       : Jalan damai tidak mereka kenal (Roma 3:17)

JALAN DAMAI

Pekabar Injil G.F. Pentecost bercerita tentang seseorang yang datang menemuinya pada suatu kebaktian karena merasa sangat berdosa. Hati nurani orang itu terus-menerus menghakiminya. Ia sangat marah kepada Pentecost, dan juga kepada D.L. Moody, yang berkhotbah minggu sebelumnya. Melalui khotbah mereka berdua, orang tersebut mendapat teguran keras mengenai dosa-dosanya.

"Anda dan Moody seharusnya tidak pernah datang ke kota ini!" teriaknya. "Sebelum kalian datang, saya tidak pernah dibuat gelisah oleh dosa-dosa saya. Kalian berbicara tentang damai sejahtera dan sukacita, tetapi kalian telah membuat jiwa saya bagaikan neraka yang menyala-nyala. Saya tidak dapat absen dari kebaktian-kebaktian ini, tetapi menghadirinya hanya membuat perasaan saya lebih buruk. Kalian menjanjikan keselamatan, tetapi yang saya jumpai hanyalah siksaan. Saya harap Anda segera pergi, supaya saya dapat memperoleh kembali damai sejahtera yang pernah saya rasakan."

Apakah Anda dihantui oleh beban rasa bersalah? Apakah mendengarkan khotbah, hadir di gereja -- bahkan membaca Renungan Harian -- hanya menambah rasa bersalah dan membuat Anda semakin gelisah? Kelegaan akan pengampunan dosa dan damai sejahtera yang datang dari hati nurani yang suci tidak hanya diperoleh dari mendengarkan Injil. Anda harus mempercayainya dan beriman kepada Kristus secara pribadi (Roma 3:21-24).

Terimalah anugerah keselamatan Allah secara cuma-cuma hari ini juga! Inilah satu-satunya jalan damai RWD


THE ONLY WAY TO FIND PEACE
Believe that God is holy (Isa. 6:3),
you are sinful and fall short of God's glory (Rom. 3:23),
your sin deserves punishment (Rom. 6:23),
and Jesus died in your place (Rom. 5:8).
Accept His forgiveness today (Acts 16:31).

HATI KITA AKAN TETAP GELISAH
SAMPAI KITA MENEMUKAN KETENANGAN DI DALAM ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org