Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/10/15 |
|
Kamis, 15 Oktober 1998 Bacaan : 1Samuel 12:6-25 Setahun : Matius 8-11 Nas : Takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu (1Samuel 12:24)
|
|
Seorang ahli ekonomi memberi komentar berikut mengenai profesinya, "Dalam banyak bidang ilmu, jika fakta tidak sesuai dengan teori, Anda akan mencari teori baru. Namun, seorang pakar ekonomi tidak akan melakukan hal ini, dan ia akan berusaha menjelaskan fakta yang ada." Para ahli ekonomi bukanlah satu-satunya kelompok yang terkadang menolak untuk mengubah cara berpikir mereka. Misalnya, kita sendiri mungkin berteori bahwa kita tidak memiliki alasan untuk takut akan Allah, meskipun Alkitab mengingatkan bahwa kita harus takut akan Dia (1Samuel 12:24; Amsal 1:7). Jalan keluar terhadap masalah ini adalah menyesuaikan teori kita yang keliru dengan fakta. Kita harus mengakui bahwa ada alasan untuk takut akan Tuhan maupun untuk tidak takut akan Dia. Kita harus memiliki rasa takut yang sehat akan hajaran-Nya saat kita menolak untuk menghormati, mentaati, mempercayai, dan mengasihi-Nya. Namun kita tidak perlu takut terhadap apa yang akan dilakukan-Nya saat kita mengaku dosa dan menerima tawaran-Nya akan kehidupan, kasih, dan persekutuan dengan Kristus. Kita tidak perlu takut untuk percaya dan bersandar kepada-Nya. Saya yakin inilah yang Samuel coba ajarkan kepada umat Allah dalam bacaan Alkitab hari ini. Daripada sekadar memperjelas kembali kata takut, mari kita selaraskan pandangan kita tentang Allah dengan pernyataan diri-Nya sendiri dalam Kitab Suci. Dan pandangan tersebut harus meliputi rasa takut dan hormat, yang merupakan "permulaan hikmat" (Amsal 9:10) MRD II
TAK ADA LAGI YANG PERLU DITAKUTKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |