Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/09/21 |
|
Senin, 21 September 1998 Bacaan : 2Korintus 2:14-17 Setahun : Daniel 7-9 Nas : Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan (2Korintus 2:16)
|
|
Baik atau burukkah garam itu? Tidak mudah menjawabnya, bukan? Misalnya saja, garam dipakai untuk melelehkan es yang membahayakan di jalan-jalan pada musim dingin sama dengan garam yang merusakkan baja mobil. Dan, garam yang diperlukan seorang atlit untuk mencegah dehidrasi (kekurangan cairan) juga adalah garam yang menurut para ahli menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi. Seperti halnya garam, kebenaran memiliki lebih dari satu sisi. Semakin dalam kita mempelajari apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang pokok-pokok tertentu, pemahaman kita tentang bagaimana menerapkan kebenaran Allah dalam kehidupan akan bertumbuh. Sehingga saat kita mentaati kebenaran tersebut, akan keluar berbagai dampak yang berbeda dari hidup kita. Misalnya, sebagai umat Kristen kita adalah garam dunia yang mengawetkan (Matius 5:13), namun kita juga menjadi tanda kematian bagi mereka yang menolak Kristus (2Korintus 2:15-16). Keduanya memang harus ada dalam pelayanan bagi Kristus. Dan karena Dia tinggal dalam diri kita, hidup kita juga harus memberi pengaruh yang sama bagi orang lain. Sang Juruselamat sangat bermurah hati dan sabar terhadap mereka yang datang kepada-Nya dengan iman, namun Dia juga adalah Hakim yang mendatangkan murka atas mereka yang dengan angkuh menentang-Nya. Mari kita pelajari kebenaran Allah dengan tekun, agar kita dapat menjadi bau harum kehidupan bagi mereka yang percaya pada Kristus, dan menjadi peringatan akan kebinasaan bagi mereka yang menolak Dia. Inilah cara Allah menjadikan kesaksian kita berhasil MRDII
JIKA KITA SERUPA DENGAN KRISTUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |