Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/09/19

Jumat, 19 September 2008

Bacaan   : 1Korintus 9:19-23
Setahun : Yehezkiel 43-45
Nas       : Sungguh pun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang (1Korintus 9:19)

INJIL DI BALIK KUE BULAN

Kue bulan atau tong jiu pia adalah makanan khas orang Tionghoa, yang biasanya ada untuk merayakan festival bulan purnama. Saya memiliki suatu kenangan mengesankan dengan kue ini ketika sedang belajar di Tiongkok. Menjelang festival bulan purnama, sepasang suami istri dari gereja lokal tempat saya beribadah mengundang kami, para mahasiswa asing, untuk datang ke rumah mereka dan makan kue bulan bersama. Beberapa rekan yang memiliki keyakinan berbeda pun ikut datang. Ternyata suami istri tersebut memakai kesempatan festival bulan purnama untuk menceritakan betapa besar kasih Tuhan dalam hidup mereka. Mereka menjadikan kue bulan sebagai sarana untuk menceritakan Injil.

Tak semua tradisi warisan budaya nenek moyang itu buruk. Memang ada tradisi yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan bisa menghambat pertumbuhan rohani kita, karenanya harus kita tolak. Akan tetapi ada juga tradisi yang bersifat "netral", yang bahkan bisa kita gunakan untuk menjadi sarana pemberitaan Injil yang efektif. Paulus, dalam pelayanannya, tidak mengabaikan tradisi yang dimiliki seseorang. Dikatakan dalam surat Korintus, ia "menjadi seperti orang yang dilayaninya" supaya bisa memenangkan sebanyak mungkin orang (ayat 19).

Saya belajar dari suami istri yang mengundang kami untuk makan kue bulan itu. Mereka begitu rindu mewartakan kabar baik tentang kasih Kristus, dan mereka menggunakan tradisi warisan budaya yang mereka miliki untuk dipakai menjadi sarana penginjilan. Dan itu sangat efektif. Walau tentu kue bulan itu hanya menjadi sarana, bukan yang utama. Akhirnya yang menyentuh hati kami bukanlah kue bulan, melainkan kasih Kristus dalam hati mereka -GS

PERNAK-PERNIK TRADISI BISA MENGUNDANG ORANG MASUK
TETAPI HANYA KASIH KRISTUS YANG MEMBUAT MEREKA BERTOBAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org