Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/09/16 |
|
Minggu, 16 September 2001 Bacaan : 2 Korintus 12:1-10 Setahun : Yehezkiel 40-42 Nas : Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan . kesesakan oleh karena Kristus (2 Korintus 12:10)
|
|
Mengucap syukur dalam segala keadaan terkadang sangat sulit. Saat tubuh Anda digerogoti penyakit, saat Anda mengalami masalah kesehatan yang tak ada obatnya, saat Anda kehilangan pekerjaan, atau saat hubungan yang indah menjadi retak, sulit bagi kita untuk mengucap syukur. Namun kita dapat belajar bersyukur kepada Allah karena Dia memberi kita kekuatan di kala kita merasa lemah. Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata, "Aku senang dan rela di dalam kelemahan . dan kesesakan, oleh karena Kristus" (2 Korintus 12:10). Sebagai orang percaya, kita pun dapat bersyukur karena melalui pengalaman-pengalaman yang meyesakkan tersebut Allah menyempurnakan karya terbaik-Nya bagi kita. Bahkan melalui penderitaan, Dia turut bekerja untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Penulis sekaligus pengkhotbah asal Skotlandia, George Matheson (1842- 1906) yang buta, berdoa demikian, "Ribuan kali aku telah bersyukur kepada-Mu untuk saat-saat yang indah, tapi tak sekali pun untuk 'saat yang susah' . Ajarlah aku untuk bermegah dalam penderitaanku; ajarlah aku mengerti betapa berharganya 'kesesakanku.' Buatlah aku justru mendekat kepada-Mu di jalan yang penuh penderitaan ini. Ubahlah airmataku menjadi pelangi pengharapan." Saat kita mau berserah kepada Tuhan dan menyadari bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur kepada Tuhan, bahkan ketika "kesesakan" melanda sekalipun-RWD PENDERITAAN AKAN TERASA LEBIH RINGAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |