Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/09/14

Rabu, 14 September 2005

Bacaan   : Yunus 3:10-4:11
Setahun : Yehezkiel 12-14
Nas       : Ketika Allah melihat perbuatan mereka, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah (Yunus 3:10)

MARAH ATAU BERSYUKUR?

Apa reaksi yang kita lontarkan ketika Allah menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang menurut kita layak untuk dihukum? Apabila kita tidak setuju, hal itu menunjukkan bahwa kita pun telah lupa betapa besar pengampunan Tuhan bagi kita.

Setelah Yunus mengikuti panggilan Allah yang kedua kalinya untuk menyerukan penghakiman-Nya terhadap Niniwe (Yunus 3:1-4), penduduk kota itu berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, sehingga Tuhan tidak jadi menghukum mereka (ayat 10). Belas kasih Allah membuat Yunus marah. Ia kemudian berkata kepada Allah bahwa itulah yang ia takutkan akan terjadi, dan karena itulah ia sempat melarikan diri ke Tarsis. Aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang ... yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya (4:2).

Akan tetapi, Allah berfirman kepada Yunus, Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang? (4:11).

Kasih karunia Allah yang mengagumkan jauh lebih besar daripada dosa kita. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Efesus 2:8). Karena kasih karunia-Nya kepada kita, kita harus ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni [kita] (4:32).

Daripada kita marah ketika Allah berbelas kasih kepada orang lain, alangkah lebih baiknya apabila kita mengucapkan syukur DCM

KITA BOLEH BERHENTI BERBELAS KASIH KEPADA SESAMA
JIKA KRISTUS BERHENTI BERBELAS KASIH KEPADA KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org