Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/09/14 |
|
Minggu, 14 September 1997 Bacaan : 2Timotius 4:1-5 Setahun : Yehezkiel 34-36 Nas : [Mereka] tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi... memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng (2Timotius 4:3,4)
|
|
Rasul Paulus memperingatkan Timotius bahwa ia akan menemui orang-orang yang mengidap penyakit yang disebutnya "keinginan telinga" (2Timotius 4:3). Mereka menolak "doktrin yang benar" dan mencari pengajaran yang sesuai dengan "keinginan telinganya." Sebagai contoh, jika mereka tersinggung oleh pernyataan Kristus bahwa, "Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6), mereka beramai-ramai mengikuti pendeta yang mengajarkan bahwa ada banyak jalan untuk sampai kepada Allah. Atau sebagian orang menolak pengajaran alkitabiah yang mengajarkan bahwa orang yang terlibat hubungan seksual di luar nikah adalah "orang-orang sundal dan pezinah" yang "akan dihakimi Allah" (Ibrani 13:4). Oleh karena itu, mereka mencari pengajar yang berkata bahwa standar tentang seks dalam Alkitab tidak lagi sesuai dengan zaman ini. Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan orang-orang ini, tetapi saya sendiri kuatir bahwa saya pun menderita "keinginan telinga." Saya suka sekali mendengar peneguhan akan standar Alkitab dan doktrin yang benar. Tetapi saya tidak suka jika ditegur oleh Kitab Suci tentang sikap yang angkuh, membenarkan diri sendiri atau kurang mengasihi orang lain. Tak diragukan lagi, kita semua terjangkit penyakit ini. Kita perlu bertanya kepada Tuhan untuk menguji hati dan mengampuni kita. Dia dapat mengubah kita sehingga kita akan mendengarkan apa yang dikatakan Firman-Nya dan mentaatinya. Itulah satu-satunya obat penawar bagi penyakit "keinginan telinga" [HVL]
MENTAATI KEBENARAN ADALAH OBAT PENAWAR
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |