Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/09/07 |
|
Rabu, 7 September 2016 Bacaan : 2 Tesalonika 3:1-15 Setahun : Yehezkiel 22-24 Nas : Kami katakan ini karena kami dengar bahwa ada orang di antara kamu yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. (2 Tesalonika 3:11)
|
|
Saat Mahatma Gandhi belajar di Inggris, kakaknya mengiriminya jam saku emas. Saat Gandhi memutuskan untuk tidak lagi berpakaian dan bergaya hidup ala Eropa, ia kembali memakai pakaian India yang sangat sederhana, tetapi ia tetap membawa jam itu. Tampaknya Gandhi paham bahwa waktu amat berguna dan ia menyimpan jam itu sebagai pengingat agar tidak membuang-buang waktu secara sia-sia. Kebanyakan orang mengaku sibuk dengan pekerjaannya. Pertanyaannya, ia sibuk mengerjakan hal-hal yang berguna atau yang tidak berguna? Waktu adalah aset yang tak ternilai harganya. Waktu hidup kita terbatas dan singkat sehingga perlu digunakan secara maksimal. Paulus menegur orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Paulus memperingatkan mereka agar tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Kemajuan atau kemunduran seseorang ditentukan dari seberapa serius ia menghargai waktu. Kalau seseorang mengisi waktunya dengan kegiatan tak berguna, sekalipun ia orang Kristen, jangan salahkan siapa pun kalau hidupnya mengalami banyak kesusahan. Berapa pun usia kita sekarang, hargailah waktu dengan kita mengerjakan berbagai perkara yang berguna. Memiliki waktu khusus untuk keluarga, bekerja dengan rajin, mengenalkan Yesus kepada kawan-kawan yang belum mengenal Yesus, menolong tetangga, dan menengok orang sakit--itulah beberapa contoh kegiatan berguna yang bisa kita kerjakan. --Richard Tri G./Renungan Harian MARILAH KITA MENGGUNAKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |