Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/09/05 |
|
Selasa, 5 September 2006 Bacaan : Yesaya 55:1-7 Setahun : Mazmur 146-147; 1Korintus 15:1-28 Nas : Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? (Yesaya 55:2)
|
|
Selama penantian panjang di sebuah bandara, saya memerhatikan sebuah bisnis di terminal utama yang paling menarik perhatian banyak orang dibandingkan bisnis lainnya. Dalam beberapa jam, pembeli terus-menerus datang sambil membawa uang, mengantre, mengadakan transaksi, lalu segera pergi. Tampaknya masing-masing tahu pasti apa yang diinginkan. Bisnis yang laris itu ternyata agen penjualan lotere. Walaupun kemungkinan menang dalam mesin undian bola jackpot hanya 1 banding 146 juta, tampaknya orang tergoda untuk membeli lotere tersebut dan, hampir terjadi dalam setiap ka-sus, tidak memperoleh apa pun. Inilah gambaran nyata bagaimana kita melakukan pengejaran tanpa henti demi memperoleh kepuasan dan keamanan terhadap harta duniawi. Ketika Allah bertanya kepada umat-Nya melalui Nabi Yesaya, Dia menanyakan mengapa mereka membelanjakan uang untuk sesuatu yang tidak bermanfaat atau memuaskan mereka. Tuhan mengundang mereka yang tidak mempunyai penghasilan untuk menerima "anggur dan susu tanpa bayaran ... dan kamu akan menik-mati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan da-tanglah kepada-Ku" (Yesaya 55:1-3). Allah menawarkan diri untuk memberi sesuatu yang tidak bisa kita beli-belas kasihan, pengampunan, dan perubahan hidup yang terjadi saat Dia hadir. Dia mengundang kita: "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui" (ayat 6). Berkat anugerah Allah, kita dapat dengan bebas memperoleh sesuatu dari-Nya, tanpa pembayaran apa pun -DCM DENGAN MENERIMA ANUGERAH ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |