Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/09/02 |
|
Rabu, 2 September 1998 Bacaan : Filipi 4:8-13 Setahun : Yeremia 50-52 Nas : Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (Filipi 4:11)
|
|
Ketika perhatian dunia tertuju pada meninggalnya Putri Diana dan Ibu Teresa pada tahun 1997, seorang tokoh lainnya meninggal dunia tanpa mendapat banyak perhatian. Pada tanggal 2 September, seorang psikiater Austria bernama Viktor Frankl meninggal dunia pada usia 93 tahun. Selama Perang Dunia II, Dr. Frankl dipenjarakan di Auschwitz. Di sana ia tidak diakui sebagai seorang ahli medis dan dipaksa bekerja sebagai buruh biasa. Ayah, ibu, saudara laki-laki dan istrinya meninggal dalam kamp konsentrasi. Semua catatannya, yang memuat seluruh karya selama hidupnya, telah dimusnahkan. Namun, sesudah keluar dari penjara Auschwitz, Frankl tetap memiliki suatu keyakinan bahwa "segala sesuatu dapat direnggut dari seseorang kecuali satu hal: kebebasan manusia yang terakhir, yakni menentukan sikap dalam menghadapi setiap keadaan." Mungkin kita tak dapat memilih keadaan yang akan kita hadapi, namun kita bebas memilih sikap yang akan kita ambil dalam menghadapi keadaan tersebut. Rasul Paulus memberikan teladan tentang bagaimana hal ini dapat dilakukan. Ia menulis, "Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan...segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:11,13). Apa pun keadaan yang harus kita hadapi, kita dapat bergantung pada kuasa Kristus yang memberi kita kekuatan untuk menghadapinya. Kita selalu memiliki pilihan -- dan pilihan itu akan senantiasa membawa manfaat yang berarti [DCM]
BERSIKAP BAIK -- ITULAH PILIHAN ANDA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |