Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/08/27 |
|
Minggu, 27 Agustus 2006 Bacaan : Matius 26:39-42; 27:45,46 Setahun : Mazmur 120-122; 1Korintus 9 Nas : Allah-Ku, Allah-Ku, meng-apa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)
|
|
"Kadang-kadang sepertinya Allah tidak mendengarkan saya." Kata-kata ini berasal dari seorang perempuan yang berusaha tetap kuat berjalan bersama Allah, sementara ia harus mengatasi suaminya yang peminum. Kata-kata itu juga merupakan jeritan hati banyak orang beriman. Selama 18 tahun, perempuan itu meminta kepada Allah untuk mengubah suaminya. Namun, hal itu tidak pernah terjadi. Apakah yang ada di benak kita bila kita berulang kali meminta sesuatu yang baik kepada Allah, sesuatu yang dengan mudah dapat memuliakan nama-Nya, tetapi tidak kunjung dijawab-Nya? Apakah Dia mendengarkan kita, atau tidak? Marilah kita lihat kehidupan Penebus kita. Di Taman Getsemani, Dia berdoa berjam-jam dalam kesedihan, mencurahkan isi hati-Nya, dan memohon, "Biarlah cawan ini lalu dari hadapan-Ku" (Matius 26:39). Akan tetapi, jawaban Bapa-Nya jelas, "Tidak." Untuk memberikan keselamatan, Allah harus mengirim Yesus untuk mati di kayu salib. Meskipun Yesus merasa bahwa Bapa meninggalkan-Nya, Dia berdoa dengan khusyuk dan dengan penuh perasaan sebab Dia percaya bahwa Allah mendengarkan. Apabila kita berdoa, kita mungkin tidak melihat bagaimana Allah bekerja, atau kita tidak mengerti bagaimana Dia akan membawa kebaikan melalui semuanya ini. Oleh karena itu, kita harus percaya kepada-Nya. Kita mesti melepaskan hak-hak kita dan membiarkan Allah melakukan apa yang terbaik bagi kita. Kita harus menyerahkan apa yang tidak kita ketahui kepada Dia yang tahu segala sesuatu. Dia sedang mendengarkan dan menangani masalah itu menurut cara-Nya sendiri -JDB APABILA KITA BERLUTUT UNTUK BERDOA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |