Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/08/25

Kamis, 25 Agustus 2005

Bacaan   : Yohanes 4:9-14
Setahun : 1Tawarikh 10-13
Nas       : Mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air (Yeremia 2:13)

KOLAM YANG BOCOR

Coba bayangkan Anda sedang mengayunkan sebuah cangkul, menggali sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, memahat sebuah kolam dari batu yang keras. Anda terus bekerja, melewati musim dingin yang menggigit dan musim panas yang menyengat.

Setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, akhirnya Anda menyelesaikan tugas itu. Lalu Anda melangkah mundur dan menanti kolam Anda terisi penuh, tetapi ternyata kolam itu bocor. Anda mendapatitetapi sudah sangat terlambatbahwa semua kolam, tak peduli betapa baiknya kolam itu dibangun, akan bocor.

Cerita di atas merupakan gambaran kesia-siaan usaha kita untuk menemukan kepuasan di dalam hidup. Hal itu merupakan masalah sejak permulaan zaman.

Allah berkata kepada Nabi Yeremia bahwa umat-Nya telah meninggalkan Aku, sumber air yang hidup. Sebaliknya, mereka telah membuang-buang tenaga demi kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air (Yeremia 2:13).

Apakah jiwa Anda haus dan merindukan kepuasan? Ada sumber air hidup, muncul dari kedalaman yang tersembunyi, mengalir ke dalam hati kita, memuaskan kita sehingga membuat kita selalu ingin menikmatinya. Membungkuklah dan minum.

Hanya Allah yang dapat memuaskan hati kita. Hal lainnya hanya menipu dan mengecewakan. Barang siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya, kata Yesus. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal (Yohanes 4:14) DHR

HANYA AIR HIDUP YANG DAPAT MEMUASKAN JIWA YANG HAUS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org