Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/08/16 |
|
Sabtu, 16 Agustus 2008 Bacaan : Roma 15:5-7 Setahun : Yesaya 50-52 Nas : Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah (Roma 15:7)
|
|
Menjelang 17 Agustus 1945, Bung Karno pernah diculik oleh para pemuda agar segera menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pada hari H-nya, ia didesak teman-teman yang sudah berkumpul di rumahnya. Namun Soekarno berkata, "Saya tidak mau mengucapkan proklamasi kalau Hatta tidak ada." Pertimbangannya adalah: Soekarno orang Jawa, sementara Hatta orang Sumatra. "Demi persatuan," tambahnya. Bung Karno menyadari betul, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, yang mencakup beragam suku. Karenanya tidak ada bentuk negara yang lebih baik selain negara kesatuan. Dalam negara kesatuan, perbedaan dihargai. Dalam hidup bermasyarakat dan bergereja, sangat mudah menemukan orang lain yang berbeda dengan kita; mulai dari hitam-putihnya kulit, lebar-kecilnya mata, lurus-ikalnya rambut, ragamnya aksen dan dialek, sampai "kotak-kotak" baru, seperti partai politik dan denominasi gereja. Dan karena perbedaan itu, kita pun merasa terpisah. Namun, sebagaimana para pendiri negeri ini rindu menciptakan bangsa yang bersatu dalam kepelbagaian yang ada, marilah kita hidupi pula semangat bersatu dalam kepelbagaian ini. Jauhkan sikap membeda-bedakan. Mohon Tuhan mengaruniakan kerukunan kepada kita (ayat 5). Sambil kita juga berperan aktif bagi terciptanya kerukunan itu dengan memupuk sikap saling menerima seperti yang dicontohkan Kristus (ayat 7). Jangan biarkan perbedaan itu memisahkan kita, sebaliknya biarkan itu menjadi kekayaan di hidup kita. Saatnya Indonesia bersatu. Saatnya Bhinneka Tunggal Ika diwujudkan di negeri ini. Dan, kita bisa memulainya dari diri kita sendiri di lingkungan yang paling dekat -AW KEINDAHAN PELANGI JUSTRU TAMPAK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |