Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/08/10

Kamis, 10 Agustus 2006

Bacaan   : Matius 16:13-20
Setahun : Mazmur 79-80; Roma 11:1-18
Nas       : Jawab Simon Petrus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16)

BATU YANG RAPUH

Ketika menuliskan kehidupan Simon Petrus, penulis lagu dan pengarang, Michael Card menggambarkan rasul tersebut sebagai sebuah "batu yang rapuh". Istilah tersebut mengandung pertentangan, namun sangat tepat menggambarkan pribadi Petrus.

Selama hidup Petrus, kita melihat pertentangan ini muncul ketika ia menunjukkan saat-saat yang penuh keberanian, tetapi kemudian diikuti dengan kegagalan rohani. Setelah menyatakan bahwa Kris-tus adalah Anak Allah, Yesus pun berkata kepadanya, "Dan Aku pun berkata kepada-mu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jema-at-Ku dan alam maut tidak akan mengu-asainya" (Matius 16:18). Sebuah batu karang. Sebuah batu. Petrus, yang berarti "batu yang kecil", terbukti rapuh ketika ia berusaha membujuk Yesus agar tidak memanggul salib dan ketika ia menyangkal Yesus sampai tiga kali setelah Dia ditangkap.

Petrus, si "batu yang rapuh", mengingatkan kita bahwa tidak ada kekuatan pribadi atau bakat apa pun juga yang dapat membuat kita mampu menghadapi hidup dan berbagai tantangannya. Hanya dengan bertumpu pada kekuatan Kristus, kita akan menemukan pemeliharaan-Nya. Apabila kita mengakui kerapuhan kita dan bergantung kepada-Nya, maka kekuatan Kristus akan memberi kita kuasa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang kita temui di dalam hidup.

Seperti Petrus, kita semua merupakan "batu yang rapuh". Betapa kita patut bersyukur atas kuasa-Nya yang menjadi sempurna di dalam kelemahan kita (2Korintus 12:9,10) -WEC

HANYA DENGAN MENGAKUI KELEMAHAN KITA
MAKA KITA AKAN MENJADI KUAT DI DALAM TUHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org