Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/10

Senin, 10 Agustus 1998

Bacaan   : Bilangan 21:1-9
Setahun : Yesaya 43-45
Nas       : Mereka...Tidak percaya kepada firman-Nya. Mereka menggerutu di kemahnya (Mazmur 106:24-25)

HATI YANG BERSYUKUR

Sebagian orang menjadikan keluh kesah sebagai sebuah seni yang suka mereka lakukan. Jika Anda berkata, "Saya tidak punya apa pun untuk dikeluhkan," maka dengan senang hati mereka akan memberikan beberapa saran. Mereka menghitung berkat-berkat yang mereka terima dan kemudian mengeluh karena tak ada lagi yang dapat mereka hitung.

Dalam Bilangan 21 kita membaca bahwa orang-orang Israel telah menjadi bangsa pengeluh. Mereka menolak makanan yang Allah sediakan, memberontak terhadap Musa, dan berkata-kata melawan Allah. Memandang rendah berkat yang Tuhan berikan sama saja dengan memandang rendah Allah sendiri. Itulah sebabnya mengapa Dia menghukum bangsa Israel.

Sikap bangsa Israel kepada Tuhan dapat digambarkan seperti sikap seorang laki-laki tua yang meminta bantuan seorang pemuda di kantor pos: "Nak, maukah Anda menuliskan alamat di atas kartu pos ini untuk saya?" Pemuda itu dengan senang hati melakukannya, bahkan juga dapat menuliskan surat pendek pada kartu pos itu. Akhirnya si pemuda bertanya, "Adakah hal lain yang dapat saya lakukan untuk Bapak?" Orang tua tersebut berpikir sejenak dan berkata, "Ya, di akhir surat tolong Anda tambahkan 'Mohon maaf atas tulisan tangan saya yang buruk.'"

Allah tidak menganggap ringan keluhan kita. Keluhan yang kita ucapkan merendahkan kasih karunia Allah. Alangkah baiknya jika kita berhenti mengeluh dan menghitung berkat-berkat yang kita terima -- merenungkannya dan bersyukur kepada Allah atas semua itu. Lalu, sebagai tambahan atas apa yang telah Dia berikan, Dia akan mengaruniakan kepada kita hati yang penuh ucapan syukur [HWR]


Now thank we all our God
With heart and hand and voices,
Who wondrous things hath done,
In whom His world rejoices. -- Rinkart

UCAPAN SYUKUR
SELALU MERUPAKAN SIKAP YANG TEPAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org