Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2019/08/05 |
|
Senin, 5 Agustus 2019 Bacaan : Yohanes 6:67-71 Setahun : Yesaya 22-26 Nas : Lalu kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (Yohanes 6:67)
|
|
Suatu pengamatan dilakukan atas ruang tunggu tempat praktik dokter. Pasien-pasien baru menyaksikan semua di dalam ruangan itu berdiri ketika suara bel berbunyi. Semula mereka tidak ikut berdiri, namun akhirnya ikut juga walau tidak mengerti alasannya. Bahkan ketika tinggal seorang diri, pasien itu tetap "taat" pada suara bel tersebut. Selanjutnya, para pasien baru yang datang kemudian pun pada gilirannya melakukan yang serupa-tanpa tahu kenapa. Yohanes 6 diawali dengan ribuan orang yang berbondong-bondong mengikut Yesus (ay. 2, 10). Namun diakhiri dengan hanya tersisa 12 murid. Mengapa? Sebab, berhubung perkataan Tuhan yang keras, banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (ay. 60, 66). Bahkan kepada yang tersisa pun dilontarkan tantangan, apakah mereka hendak pergi juga? Jawaban Petrus mewakili orang-orang yang mau bertanggung jawab sendiri dan mengerti mengapa dirinya menjadi pengikut Yesus (ay. 68). Manusia condong untuk mudah ikut arus di sekelilingnya. Bahkan acap kali tanpa disadari atau tanpa mengerti alasannya. Apalagi masa kini, tiruan dan tipuan merajalela. Bujukan dan iklan kian menggoda. Orang kian mudah disulut dan dihasut untuk ikut. Ikut membeli. Ikut membenci. Ikut menghujat. Ikut marah. Ikut menyebar kabar. Ikut percaya. Pokoknya ikut. Semoga di tengah dunia "asal ikut" ini, pengikut Kristus tetap cerdas menjaga daya kritis, kejernihan hati dan motivasi. --PAD/www.renunganharian.net KRISTUS MENCARI PENGIKUT YANG JUSTRU TIDAK SEKEDAR IKUT-IKUTAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |