Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/02 |
|
Minggu, 2 Agustus 1998 Bacaan : Ratapan 3:19-27 Setahun : Yesaya 19-21 Nas : ...besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:23)
|
|
Seorang teman saya telah belajar dan berlatih selama bertahun-tahun untuk melakukan penerjemahan Alkitab. Ketika sampai di negara tempat ia ditugaskan, ia menulis tentang pengalamannya pada tahun-tahun sebelumnya: "Kunci untuk bertahan dalam kehidupan yang terus-menerus berubah adalah: bersiap menghadapi hal-hal yang tak terduga, tetap waspada, dan di atas segalanya, selalu ingat setiap hari bahwa Allah mengendalikan segala sesuatu, bahkan ketika keadaan tampaknya menunjukkan hal yang sebaliknya." Sepuluh hari kemudian, tulisannya menjadi seperti nubuat yang terpenuhi, karena di negara tersebut pecah perang saudara dan dia terpaksa harus pergi. Kita tahu bagaimana rasanya "hampir mencapai tujuan" tetapi tiba-tiba suatu perubahan mengacaukan segalanya, dan kita merasa hidup menjadi tak terkendali. Mungkin itulah yang pernah dirasakan Nabi Yeremia ketika sebuah perubahan tiba-tiba menghancurkan bangsa Israel. Raja Nebukadnezar dari Babel menaklukkan Yerusalem, memindahkan rakyat, dan menghancurkan kota itu menjadi puing-puing. Namun Yeremia yakin akan kesetiaan dan pengendalian Allah, ketika menulis "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Hari ini, kita akan mampu menghadapi perubahan yang tak terduga sekalipun, karena Allah yang setia tetap mengendalikan jalan hidup kita [DCM]
DALAM DUNIA YANG BERUBAH-UBAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |