Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/07/13 |
|
Minggu, 13 Juli 1997 Bacaan : Amsal 4:1-13 Setahun : Amsal 4-7 Nas : Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh (Roma 1:22)
|
|
Dalam beberapa tahun ini, jutaan orang telah menemukan dunia komunikasi baru yang mempesona. Hanya dengan menghubungkan komputer mereka ke jaringan elektronik yang dikenal dengan nama internet, mereka kini dengan sekali tekan tuts saja segera mendapatkan sumber informasi dan hiburan yang beraneka ragam. Tidak heran bila kecanduan internet mungkin merupakan bagian dari kebudayaan kita yang paling cepat merebak. Namun sekalipun kita berpacu menuju era informasi, janganlah sampai kehilangan sudut pandang. Data dan pengalaman visual yang melimpah bukanlah jaminan bahwa seseorang akan semakin bijaksana. Seabad yang lalu, penyair Inggris Alfred Lord Tennyson menuliskan ratapannya, "Pengetahuan berkembang tetapi hikmat tinggal tetap." Alkitab menggarisbawahi perbedaan yang penting ini, antara pengetahuan belaka dan hikmat yang sesungguhnya. Kitab Amsal menekankan bahwa mendapatkan informasi saja tidaklah cukup; kita perlu menambah pengertian yang didasarkan pada rasa hormat yang sehat kepada Tuhan (Amsal 1:7). Rasul Paulus menunjukkan bahwa sebagian orang hanya belajar, tetapi tidak pernah menangkap kebenaran dari masalah yang sebenarnya (2Timotius 3:7). Informasi dan teknologi dapat menjadi alat yang luar biasa. Tetapi jangan hanya mengejar pengetahuan yang tidak dapat Anda gunakan untuk hal yang baik. Hanya Alkitab, yang menceritakan Yesus Kristus kepada kita, yang memberi hikmat dan pengetahuan yang sesungguhnya (Kolose 2:3) [VCG]
HIKMAT MEMBERIKAN SAYAP KEPADA PENGETAHUAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |