Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/07/11 |
|
Sabtu, 11 Juli 1998 Bacaan : 1Timotius 4:1-11 Setahun : Mazmur 148-150 Nas : Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah (1Timotius 5:23)
|
|
Berapa tahun yang lalu, seorang anak kecil yang sakit akhirnya meninggal karena orangtuanya menolak memanggil dokter. Mereka berpikir bahwa menggunakan obat berarti kurang beriman kepada Allah. Setelah anak itu meninggal, mereka berkata, "Ini adalah kehendak Tuhan." Dalam 1Timotius 5:23 Paulus menasihatkan agar Timotius meminum anggur untuk obat sakit perutnya dan untuk "tubuhnya yang sering lemah." Para ahli Alkitab tidak tahu pasti apa penyakit yang diderita Timotius. Ada yang mengatakan ia dalam kondisi gelisah. Yang lain berpendapat bahwa Paulus mengusulkan anggur sebagai ganti air yang tidak sehat. Apapun masalahnya, Paulus menganjurkan Timotius untuk memakai anggur sebagai obat bagi kondisi fisik maupun emosionalnya. Sebelumnya Paulus telah mengatakan kepada Timotius bahwa semua yang diciptakan Allah itu baik dan satu pun tidak ada yang haram jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa" (1Timotius 4:4-5). Ini membuktikan bahwa Allah mengizinkan kita untuk menggunakan alat-alat yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan, termasuk obat-obatan. Namun, ada satu syarat penting: kita harus berdoa dan menerimanya dengan ucapan syukur. Betapa bersyukurnya kita atas kemajuan ilmu kedokteran yang meningkatkan kualitas hidup dan memberi kita umur yang lebih panjang untuk melayani Dia! Namun hendaknya kita selalu ingat bahwa dengan atau tanpa obat, Allah adalah sumber segala kesembuhan [DJD]
MEMOHON MUJIZAT DARI ALLAH BUKAN BERARTI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |