Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/07/10

Kamis, 10 Juli 2008

Bacaan   : Yakobus 2:1-9
Setahun : Mazmur 110-114
Nas       : Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka (Yakobus 2:1)

MEMANDANG MUKA

Dalam bukunya Blink, Malcolm Gladwell membuktikan bahwa kita sering salah menilai orang. Misalnya, sebuah tim juri ingin memilih penyanyi dengan suara terbaik. Ketika para calon penyanyi diminta menyanyi dari balik tirai, juri bisa menilai dengan objektif berdasarkan kualitas suara mereka. Namun, begitu tirai dibuka dan juri bisa melihat penampilan fisik para penyanyi, hasil penilaian mereka pun berbeda. Juri dipengaruhi oleh kesan pertama mereka terhadap penampilan fisik para penyanyi.

Sadar atau tidak, kita sering memandang sesama berdasarkan penampilan fisik. Yakobus mencontohkan, orang kaya yang berpenampilan mewah kerap menerima perlakuan khusus, termasuk di gereja. Mereka dihormati. Diberi tempat utama. Suaranya didengar. Sebaliknya tukang parkir, sopir bus, atau kuli pelabuhan yang berpakaian kumal, kurang dipandang. Mereka dianggap sepi dan direndahkan. Kebiasaan menilai sesama hanya berdasarkan apa yang kelihatan bisa menyesatkan, bahkan berdosa. Yakobus mengingatkan, orang miskin pun dapat dipilih Tuhan untuk menjadi teladan iman (ayat 5). Sebaliknya, ada juga orang yang tampak kaya tetapi berhati jahat dan menghujat Tuhan (ayat 6,7). Jangan tertipu oleh kesan pertama.

Rupanya kita perlu belajar menilai orang lain tidak hanya dari kesan dan penampilan fisik. Pandanglah setiap orang dengan kacamata kasih, sebagaimana kita memandang diri sendiri (ayat 8). Hari ini, jika Anda melihat seorang montir berpakaian dekil dengan wajah belepotan oli, ingatlah: ia dicintai Tuhan. Pandanglah setiap orang dengan penuh hormat -JTI

KEMULIAAN TUHAN BISA TAMPAK NYATA
DI BALIK WAJAH ORANG YANG PALING HINA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org