Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/25 |
|
Selasa, 25 Juni 2002 Bacaan : Ulangan 6:4-9 Setahun : Ayub 3-4; Kisah Para Rasul 7:44-60 Nas : Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus (1 Korintus 11:1)
|
|
Saya memiliki seorang teman berusia separuh baya yang berprofesi sebagai dokter. Suatu hari ia mengetahui bahwa ternyata ia mengidap suatu penyakit yang perlahan-lahan akan melumpuhkan dan akhirnya merenggut nyawanya. Betapa berat pergumulan emosi yang harus ia alami untuk menerima kenyataan itu! Padahal ia pernah berharap dapat menolong anak-anak yang sakit dalam tahun-tahun mendatang. Ia pun berharap dapat membuat keluarganya sejahtera dan memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Namun apa yang dapat ia lakukan sekarang sementara keadaannya sudah sekarat? Warisan apa yang dapat ia tinggalkan untuk anak-anaknya? Dalam beberapa kali kunjungan saya, ia sering mengungkapkan pergumulannya. Namun lambat laun ia sadar bahwa warisan terpenting yang dapat ia tinggalkan untuk keluarganya bukanlah rumah yang nyaman dan harta yang banyak, melainkan warisan rohani yang tak dapat dibeli dengan uang. Ya, warisan yang berupa teladan iman yang teguh berpegang pada kasih dan hikmat Allah. Selain itu juga warisan teladan tentang ketegaran hati, keberanian, kesabaran, dan pengharapan akan kekekalan tatkala semua pengharapan di dunia ini sirna. Saya berkata bahwa warisan itu akan jauh lebih berharga bagi keluarganya. Mereka akan lebih mensyukurinya, sampai mereka sendiri kelak menuju kemuliaan kekal. Sudahkah kita mempersiapkan warisan rohani yang kekal dan tak ternilai untuk diberikan kepada orang-orang yang kita kasihi? -VCG KEHIDUPAN YANG DIJALANI BAGI YESUS ADALAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |