Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/06/21 |
|
Rabu, 21 Juni 2000 Bacaan : 2Korintus 5:12-21 Setahun : Ester 3-5, Kisah Para Rasul 5:22-42 Nas : Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah (2Korintus 5:20)
|
|
Untuk membantu pemulihan luka batin akibat ketidakadilan rasial di Afrika Selatan, pemerintah memberikan amnesti kepada setiap warga negara yang mau mengakui kejahatan yang telah mereka lakukan. Sejak itu, banyak kejahatan dibeberkan dan diakui. Ada banyak keluarga baru mengetahui tentang "siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana" sehubungan dengan pembunuhan orang-orang yang mereka kasihi. Sebagian orang berusaha menutupi kejahatannya dengan berkata, "Saya hanya melaksanakan perintah." Namun bagi keluarga korban, kebenaran membawa mereka selangkah lebih maju ke arah penyelesaian. Ketika melihat penayangan berita itu di TV, saya sangat ingin melihat ekspresi pertobatan dan pengampunan yang tulus. Saya yakin pasti ada banyak pengakuan dan pertobatan yang tulus di sana, namun saya tidak dapat melihat hal itu dengan jelas. Kemudian saya sadar bahwa kebenaran yang berdiri sendiri tidak dapat mendatangkan perdamaian. Perdamaian hanya akan timbul bila kebenaran itu disertai kasih karunia. Namun dari manakah sumber kasih karunia semacam itu? Yohanes berkata bahwa Yesus "penuh kasih karunia dan kebenaran" (Yohanes 1:14). Dan, Paulus berkata bahwa ketika Yesus mati di kayu salib, "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus" (2Korintus 5:19). Sebagai orang Kristen, kita telah merasakan kasih karunia dan pengampunan Allah secara pribadi. Dan, karena kita telah diperdamaikan dengan-Nya, kita pun dimampukan untuk meneruskan kasih karunia itu kepada orang lain -- DJD MEREKA YANG MENGENAL KASIH KARUNIA ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |