Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/17 |
|
Senin, 17 Juni 2002 Bacaan : Nehemia 5:14-19 Setahun : Nehemia 7-9; Kisah Para Rasul 3 Nas : Aku tidak melakukan demikian karena takut akan Allah (Nehemia 5:15)
|
|
Seorang pendeta kaum muda sedang memimpin perjalanan misi jangka pendek sekelompok anak muda ke sebuah daerah miskin di Peru. Di tempat tujuan mereka, sang pendeta diberi kehormatan untuk menempati satu-satunya ruangan nyaman yang ada di situ, tapi ia menolaknya. Pun ketika suhu udara berkisar 38°C, ia tidak memilih berteduh di bawah pohon rindang atau dengan santai meminum limun. Sebaliknya, ia justru mengambil kereta sorong beroda satu dan ikut serta membantu pembuatan jalan beton. Itu sebabnya pendeta itu semakin disegani oleh penduduk Peru dan kelompok pemuda yang dipimpinnya. Mereka segan karena ia mau bekerja keras bersama mereka. Saat umat Israel membangun kembali tembok Yerusalem dalam kondisi yang berat dan berbahaya, pemimpin mereka, Nehemia, juga ikut ambil bagian dalam pembangunan dan penjagaan. Sebagai pemimpin, ia dipersilakan menikmati hidangan yang istimewa, tetapi ia menolak. Ia tidak seperti para pendahulunya. Sebaliknya, ia turut makan makanan yang sama seperti orang lain (Nehemia 5:18). Ada dua pilihan dalam kepemimpinan: tergoda untuk melayani diri sendiri atau memanfaatkan kesempatan untuk melayani orang-orang yang kita pimpin. Nehemia memilih untuk menjadi pemimpin yang melayani, dan itu membuatnya lebih dihormati. Jika Tuhan menempatkan Anda sebagai pemimpin, mintalah pertolongan-Nya untuk menjadikan Anda pemimpin yang mau melayani -DCE PEMIMPIN YANG MAU MELAYANI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |