Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/06/13

Senin, 13 Juni 2005

Bacaan   : 1Korintus 2
Setahun : Pengkhotbah 10-12
Nas       : Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan (1Korintus 2:14)

TULI ROHANI

Sebagian orang menderita gangguan pendengaran yang aneh -- mereka dapat mendengar suara, namun tidak mampu memahami kata-kata. Mereka tidak mengalami masalah saat mendengarkan kicauan burung atau suara detik jam, namun mereka tidak memahami kata-kata, seolah itu adalah bahasa asing. Gangguan pendengaran itu sumber masalahnya tidak pada telinga, tetapi berakar dari cedera di otak.

Ada juga penyakit tuli rohani yang memengaruhi banyak orang. Karena hati yang penuh dosa, mereka yang tidak beriman kepada Kristus dapat membaca Alkitab dan mendengar pengajaran firman Allah. Namun, pesan-pesan rohani ini mereka anggap sebagai suatu kebodohan (1 Korintus 2:14).

Ini menerangkan mengapa sebagian orang menghargai Alkitab sebagai karya sastra, sejarah yang dapat dipercaya, dan sebagai sumber standar moral yang tinggi, namun mereka gagal memahami pesan rohaninya. Mereka tidak menangkap arti penting apa yang dikatakan Alkitab tentang Kristus -- kematian-Nya di kayu salib bagi dosa-dosa kita, kebangkitan-Nya, dan pelayanan-Nya kini menjadi perantara kita di surga. Berbagai kebenaran seperti ini tidaklah masuk akal bagi mereka.

Saat Anda membaca Alkitab, apakah Anda "mendengar" apa yang dikatakannya? Jika tidak, mohonlah kepada Allah supaya Dia membukakan pemahaman Anda terhadap apa yang dikatakan Alkitab tentang Yesus. Percayalah kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi Anda dan alamilah kelahiran rohani. Itulah obat bagi tuli rohani -- RWD

KUNCI UNTUK MEMAHAMI FIRMAN YANG TERTULIS
ADALAH MENGENAL FIRMAN YANG HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org