Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/06/12 |
|
Jumat, 12 Juni 1998 Bacaan : 2Korintus 5:11-21 Setahun : Mazmur 55-57 Nas : Kami ini adalah utusan-utusan Kristus (2Korintus 5:20)
|
|
Teman sekelas saya di kelas empat memberi kesan yang mendalam pada diri saya. Cita-citanya adalah menjadi utusan atau duta besar negara bila ia sudah dewasa. Meskipun cita-cita mulia di masa kecil itu tak pernah tercapai, tetapi sebagai orang yang percaya akan Kristus, ia tetaplah seorang utusan di dunia yang sebenarnya bukan tempat asalnya. Saya pun demikian. Juga semua orang Kristen. Menurut Rasul Paulus, kewarganegaraan kita adalah di dalam surga (Filipi 3:20). Melalui Kristus, Allah telah menjadikan kita ciptaan baru dan mendamaikan kita dengan diri-Nya (2Korintus 5:17-18). Sementara itu, kita juga bekerja sebagai utusan-utusan Kristus (ayat 20) bagi dunia yang akan binasa di bawah kekuasaan penguasa yang jahat. Namun apa maksudnya menjadi utusan Kristus? Artinya kita harus mendorong orang lain untuk didamaikan dengan Allah (ayat 18-20). Tugas kita adalah menuntun orang kepada sang Juruselamat sehingga mereka menjadi warga negara dari kerajaan kekal yang mengutus kita. Bersama dengan mereka kita mengharapkan kedatangan-Nya kembali untuk menjemput kita dan menantikan saat "pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya" (Wahyu 11:15). Hingga saat itu tiba, kita harus menunaikan tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan serius. Kita telah memiliki hak istimewa untuk memiliki kewarganegaraan di surga. Kita juga memiliki kewajiban yang sama istimewanya dengan menjadi utusan Kerajaan Surga [HVL]
KEWARGAAN KITA DI SURGA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |