Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/06/02

Selasa, 2 Juni 2009

Bacaan   : Matius 6:19-24
Setahun : 1Raja 8-10
Nas       : Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. (Matius 6:24)

MULTITASKING

Teknologi komputer menawarkan kemungkinan multitasking: kita bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus di layar monitor. Kita, misalnya, bisa menulis artikel sambil memperbarui status di Facebook, chatting, memeriksa kabar terbaru di situs berita, dan menonton video di YouTube. Pertanyaannya: benarkah kita melakukan semua itu sekaligus? Mungkin saja kita dapat meloncat dari satu tugas ke tugas lain secara cepat, tetapi pikiran kita sebenarnya hanya bisa berfokus dan berkonsentrasi pada satu tugas setiap kali.

Begitu juga dengan pengabdian kita. Pengabdian berarti menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai fokus kehidupan kita. Ketika Yesus mengatakan bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan sekaligus, berarti kita hanya bisa mengabdi kepada satu tuan-Allah atau mamon. Mamon berarti harta kekayaan, tetapi secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di dunia ini yang kita anggap penting. Jadi, Yesus menegaskan bahwa pengabdian kita kepada Allah harus total, tidak terbagi-bagi.

Siapakah tuan atas diri kita? Siapa yang mengontrol kehidupan kita? Allah atau hal-hal lain-uang, karier, hobi, kecemasan, kecemburuan, amarah? Dapatkah kita berkata jujur bahwa Allah benar-benar menjadi fokus pengabdian kita? Atau, kita mencoba melakukan multitasking dengan menyembah Allah pada hari Minggu, dan disibukkan oleh hal-hal lain pada hari-hari berikutnya? Kita dapat melakukan tes sederhana untuk mengujinya: perkara yang paling menyita pikiran, waktu, dan energi kita, itulah tuan kita -- ARS

KITA HANYA BISA MENGABDI KEPADA TUHAN
DENGAN SEPENUH HATI ATAU TIDAK SAMA SEKALI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org