Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/01

Sabtu, 1 Juni 2002

Bacaan   : Matius 12:33-37
Setahun : 2 Tawarikh 15-16; Yohanes 12:27-50
Nas       : Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Matius 12:37)

PEMBUKA KEDOK

Lucy belum pernah pergi memancing, tapi karena ingin menghabiskan waktu bersama Willie, ia mengaku suka memancing. Willie sangat gembira bertemu seorang gadis yang juga suka memancing seperti dirinya.

Suatu hari mereka pergi ke tempat pemancingan favorit Willie. Ikan-ikan di sana tidak mau memakan umpan mereka, tapi Lucy tidak peduli. Matahari bersinar cerah dan air berkecipak lembut di sisi-sisi perahu mereka. Yang terpenting bagi Lucy saat itu hanyalah berada di samping Willie.

Beberapa saat kemudian Lucy berkata, "Willie, kau tahu benda berwarna merah-putih yang kaupasangkan pada kailku?" "Pengapung tali pancing, maksudmu?" katanya. "Iya," jawab Lucy. "Berapa harganya?" "Sekitar 50 sen." "Kalau begitu, aku berutang 50 sen padamu karena benda itu baru saja tenggelam," kata Lucy. Ia tidak tahu bahwa jika itu berarti ada ikan yang tersangkut pada kailnya. Jelaslah kini bahwa Lucy berbohong ketika mengaku suka memancing. Kata-katanya telah membuka kedoknya sendiri.

Cepat atau lambat, perkataan kita akan menguak isi hati kita yang sebenarnya. Jika hati kita dipenuhi kasih kepada Allah, ucapan-ucapan kita pasti akan mengandung kejujuran, syukur, kasih, semangat, nasihat bijak, dan kepedulian kepada sesama. Namun jika hati kita dipenuhi oleh keegoisan, maka ucapan kita akan berisi kebohongan, kritik, keluhan, rasa minder, dan penghinaan. Karena menurut ucapan kita akan dibenarkan (Matius 12:37).

Bapa, biarlah ucapan kami hari ini mencerminkan kasih kepada-Mu dan menunjukkan bahwa Kau hidup dalam kami -MRD II

UCAPAN KITA MENUNJUKKAN
DIRI KITA YANG SEBENARNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org