LAMPU PILOT

Pada tahun 1982, seorang pendeta di London melihat seorang pria berdiri di tangga gereja dan bersaksi tentang Yesus kepada setiap orang yang lewat. Sang pendeta keheranan karena belum pernah melihat hal seperti itu. Sebelumnya ia menganggap dirinya penginjil karena ia mengkhotbahkan Injil. Namun malam itu hatinya dibakar oleh api surgawi. Ia berjanji kepada Allah bahwa ia akan mulai berkhotbah kepada orang-orang di luar gereja seperti halnya ia berkhotbah dalam gereja.

Pendeta tersebut mengajak para anggota gerejanya untuk bergabung, dan mereka pun kemudian dikenal dengan sebutan kelompok Lampu Pilot. Seperti halnya sebuah lampu pilot yang selalu menyala dalam keadaan siap pakai, anggota-anggota dari kelompok Lampu Pilot ini berkomitmen untuk setia kepada Allah dan selalu siap sedia dipakai Allah untuk menceritakan tentang Kristus kepada semua orang. Setelah beberapa waktu mengikuti latihan dan berdoa, mereka berjalan-jalan di tepi jalan dekat gereja setiap Sabtu pagi dan berbicara kepada orang-orang yang lewat tentang Yesus.

Gereja memang merupakan tempat di mana terdapat persahabatan yang indah dan saling menguatkan. Namun, mungkin seperti pendeta dari London tersebut, kita perlu membuka mata terhadap orang-orang yang berada di luar tembok gereja. Kita memang perlu beribadah bersama, tetapi jalan kehidupan kita juga dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat cahaya Kristus yang bersinar melalui kita (Filipi 2:15).

Mari kita melangkah ke luar dan menjadi "lampu pilot" yang menyala-nyala karena kasih Allah -- DCM

DUNIA YANG BERADA DALAM KEGELAPAN
MEMBUTUHKAN TERANG INJIL