Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/05/30 |
|
Kamis, 30 Mei 2002 Bacaan : 1 Yohanes 4:7-21 Setahun : 2 Tawarikh 10-12; Yohanes 11:30-57 Nas : Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (1 Yohanes 4:21)
|
|
Ketika mengunjungi rumah seorang kristiani, saya melihat kata-kata ini terpampang pada sebuah hiasan dinding: "Engkau mengasihi Yesus seperti kau mengasihi orang yang paling tidak kaukasihi." Saya tersentak membaca kata-kata itu. Namun kemudian saya menemukan kata-kata serupa dalam 1 Yohanes 4:20, "Barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." Setelah itu saya sering mendapati diri saya mengkritik orang lain dengan mengabaikan kesalahan saya sendiri yang justru lebih mencolok. Jika saya mengasihi Yesus sebesar kasih saya terhadap orang yang saya kritik, berarti saya sedikit sekali mengasihi-Nya. Ini membuat saya sedih dan kecewa, karena sepertinya saya tidak mampu mengasihi Yesus dan sesama dengan semestinya. Dalam 1 Yohanes 4:10, kita tahu bahwa kasih yang sejati tidak dapat diukur melalui kasih kita kepada Allah, tetapi melalui kasih-Nya kepada kita. Dia menunjukkan kedalaman kasih-Nya melalui kematian Yesus untuk menebus dosa-dosa kita. Itulah teladan kita. "Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi" (ayat 11). Kini setiap kali saya gagal mengasihi orang lain, saya memohon ampun kepada Allah. Saya minta agar Dia menolong saya menunjukkan kepada sesama, kasih yang Dia berikan kepada saya. Adakah Anda rindu untuk lebih mengasihi Yesus? Mulailah dengan mengasihi orang-orang di sekitar Anda. Ingatlah, kasih kepada Yesus dan kasih kepada sesama selalu berjalan beriringan -JEY KASIH ADALAH KEHENDAK ALLAH DALAM TINDAKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |