Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/05/28 |
|
Sabtu, 28 Mei 2016 Bacaan : Amsal 16:1-9 Setahun : 2 Tawarikh 25-27 Nas : Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. (Amsal 16:5)
|
|
Istilah bahasa Yunani untuk kesombongan adalah hyperephania. Artinya, "membusungkan diri dengan angkuh." Orang sombong berlagak dirinya lebih baik dari orang lain karena mengira dirinya lebih hebat dari yang sebenarnya. Kesombongan Raja Saul mengakibatkan dia berkali-kali berusaha membunuh Daud. Kesombongan Absalom mengakibatkan ia nekat mengkudeta Daud, menghampiri gundik-gundik ayahnya, dan tewas saat berperang. Kesombongan mengakibatkan kematian fisik pada sejumlah orang. Tetapi, terlebih penting, kesombongan mengakibatkan kematian rohani jutaan orang. Salah satu alasan Alkitab sangat tegas mencela kesombongan adalah karena pengaruhnya terhadap cara pandang kita kepada Tuhan. Saat kita membusungkan diri dalam kesombongan, kita mulai berlagak menjadi Tuhan, kita mencoba mengambil alih hak Tuhan. Hal ini sangat mematikan karena di mata Tuhan setiap orang yang sombong adalah kekejian; ia tidak akan luput dari hukuman. Alkitab sudah mencatat tokoh-tokoh yang meninggal dengan tragis karena membiarkan kesombongan menguasai hidupnya dan akhirnya menghancurkannya. Kesombongan ditaklukan dengan kerendahan hati. Saat kita melatih diri bersikap rendah hati, maka saat benih kesombongan mulai muncul, kita segera sadar dan mematikannya. Kita harus terus belajar merendahkan diri dan merendahkan hati di hadapan Tuhan, agar Dia bisa memuliakan kita dan menjadikan kita saluran berkat-Nya. Jangan sampai kesombongan bertumbuh besar dalam hidup kita. Hiduplah dengan rendah hati. --Richard Tri Gunadi/Renungan Harian SAAT KITA RENDAH HATI KITA AKAN MAMPU
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |