Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/05/28 |
|
Sabtu, 28 Mei 2005 Bacaan : Ayub 38:22-30 Setahun : Mazmur 142-144 Nas : Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya? (Ayub 38:29)
|
|
Bunyi keriat-keriut dan kertak-kertuk yang keras memecah kesunyian pagi yang dingin. Hujan yang membuat beku telah membungkam setiap kebisingan akibat ulah manusia. Kabel-kabel listrik lepas dari tiang; rumah dan kantor usaha tidak dialiri listrik. Jalan-jalan tidak mungkin dilewati, membuat ribuan orang mustahil mengerjakan rutinitasnya. Alam menuntut diperhatikan, dan ia memang mendapatkannya. Ketika matahari terbit, keindahannya yang memesona tidak mungkin dilukiskan, tetapi kekuatannya yang destruktif pun tidak dapat dielakkan. Es bersinar seperti kristal di hadapan langit biru yang cerah. Tetapi es yang membuat cabang pohon berkilau terkena sinar matahari juga membebaninya sehingga patah kelebihan beban. Hal yang sama dapat dialami oleh orang hidupnya gemerlap. Mereka mencari perhatian dengan kecantikan, bakat, atau kepandaian yang memesona. Orang memerhatikan dan mengagumi mereka. Tetapi akhirnya kesombongan membuat orang retak dan patah. Kenyataannya, Tuhan sajalah yang layak menerima semua pujian. Teman-teman Ayub mencari perhatian untuk diri mereka sendiri dengan berbicara seakan-akan mereka ahli dalam penderitaan. Ketika Allah sudah muak, Dia menyatakan kepada Ayub bahwa tak seorang pun memiliki pengetahuan, kekuasaan, atau arti penting jika terlepas dari-Nya. Di kemudian hari, dengan keras Dia menegur teman-teman Ayub, dan mengatakan, "Kamu tidak berkata benar tentang Aku" (Ayub 42:8). Yang benar adalah memuliakan Allah, bukan diri kita sendiri -- JAL LALAT YANG BERDENGUNG PALING KERAS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |