Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/05/27 |
|
Jumat, 27 Mei 2005 Bacaan : Kisah 11:19-26 Setahun : Mazmur 139-141 Nas : Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen (Kisah 11:26)
|
|
Seorang psikolog mengamati bahwa anak-anak sering mengalami gangguan psikologis sepanjang hidupnya karena nama mereka. Hal itu mungkin benar dalam kasus anak laki-laki kecil yang saya baca. Orangtuanya menamainya Tonsilitis Jones (tonsilitis: penyakit amandel). Hal itu menyebabkan ia mengalami kesulitan di sekolah dan juga ketika ia mendaftarkan diri di angkatan laut. Dari pengalaman pribadi saya, saya menyadari bahwa nama kita memiliki pengaruh tertentu terhadap apa yang kita rasakan mengenai diri kita sendiri dan cara kita berperilaku. Karena ayah saya adalah seorang pengkhotbah terkenal bernama De Haan, maka saya merasa orang-orang menaruh harapan yang lebih tinggi terhadap saya daripada terhadap teman-teman sebaya saya. Namun nama keluarga itu juga menjadi alat pengingat yang sangat bermanfaat akan banyaknya nilai positif yang membimbing perilaku saya. Menurut bacaan Alkitab kita pada hari ini, para murid Tuhan Yesus di Antiokhia untuk pertama kalinya disebut Kristen. Ini adalah nama yang tidak mungkin disempurnakan lagi karena nama itu sudah mengidentifikasikan orang percaya sebagai pengikut Kristus. Dan betapa mulianya menyandang nama yang menghubungkan kita dengan Putra Allah, Sang Penyelamat, dan Penebus kita! Kesadaran akan hal ini harus membentuk perilaku hidup kita sedemikian rupa sehingga kita semakin konsisten dengan tutur kata dan perbuatan Yesus sendiri. Apabila kita ingin disebut Kristen, marilah kita hidup sesuai dengan nama kita! -- RWD KRISTEN DAPAT MENGISYARATKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |