Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/05/23 |
|
Sabtu, 23 Mei 1998 Bacaan : Yeremia 4:1-19 Setahun : Ayub 32-34 Nas : Apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut (Yakobus 1:15)
|
|
Ketika masih muda dan dapat diatur dengan mudah, sebuah pohon yang ditanam di halaman belakang rumah kami menjadi tempat berteduh yang cukup nyaman. Tetapi kemudian cabang-cabangnya mulai menjalar. Akhirnya pohon itu menghalangi masuknya sinar matahari. Rumput-rumput mulai kering dan kebun itu tak lagi memberi hasil. Saat itu saya menyadari bahwa pohon tersebut harus ditebang, dan pekerjaan itu benar-benar melelahkan. Seharusnya saya melakukannya ketika pohon itu masih kecil, bukannya setelah tumbuh besar seperti saat itu! Demikian pula dengan dosa. Mungkin pada mulanya tak tampak merugikan, bahkan tampak baik. Namun, seperti sebuah pohon yang rindang, bila sudah tumbuh besar, dosa itu akan menghalangi masuknya cahaya. Bangsa Israel mendapat pelajaran yang berat. Perilaku mereka mendatangkan penghakiman atas mereka (Yeremia 4:7,18). Dalam penderitaan dan penyesalan mereka, mereka mendapati bahwa pada mulanya dosa tampak dapat dikendalikan dan aman -- sampai akhirnya mereka tak mampu lagi menguasainya. Apa yang terjadi kemudian tidak seperti yang diharapkan. Keadaan sulit yang dialami bangsa Israel membuat Nabi Yeremia berseru dalam kesedihan yang mendalam akan bangsanya yang suka memberontak, "Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit!" (ayat 19). Pandanglah dosa dalam keadaannya yang sesungguhnya -- dosa adalah ancaman yang menjalar dan selalu berakhir dengan maut (Yakobus 1:15). Atasilah dosa "kecil" yang ada dalam hidup Anda saat ini. Jangan menunggu sampai dosa itu tumbuh menjadi besar [MRD II]
DOSA "KECIL" TAK SELAMANYA TETAP KECIL
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |