Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/19 |
|
Selasa, 19 Mei 2009 Bacaan : Matius 6:25-34 Setahun : Mazmur 115-118 Nas : Karena hari esok mempunyai kekhawatirannya sendiri (Matius 6:34)
|
|
Seseorang kagum dengan mikroskop karena mampu memperlihatkan sel-sel yang terkecil dalam sebuah benda tertentu. Maka, ia membelinya. Suatu hari karena iseng, ia ingin melihat nasi yang siap disantap di piringnya dengan mikroskop itu. Apa yang terlihat olehnya? Apa yang tadinya tak dapat dilihat oleh mata telanjang, kini menjadi sangat jelas. Ia melihat pemandangan yang sangat menjijikkan. Betapa tidak, makanan yang akan dinikmatinya ternyata penuh dengan kuman. Piring dan sendoknya juga begitu. Penuh kuman. Melihat semua itu, ia tidak jadi makan karena takut. Bagi manusia, hidup seperti misteri yang tak ada habisnya. Kita tak tahu apa yang terjadi esok. Konyolnya, manusia ingin tahu apa yang bakal terjadi sampai-sampai mereka pergi ke tukang ramal. Sebenarnya, jika kita tahu semua yang akan terjadi pada kita, ketakutan justru akan datang. Kita takkan dapat menikmati hidup hari ini jika tahu sebentar lagi usaha kita bangkrut, sebentar lagi kita sakit, minggu depan kita kecelakaan, dan kejadian-kejadian tak menyenangkan lainnya. Itu sebabnya Tuhan tidak memberi tahu apa yang terjadi esok hari! Bukan kebetulan jika Tuhan membuat hidup menjadi seperti misteri. Ada banyak perkara di masa depan yang tidak diberitahukan, bukan tanpa alasan. Tuhan ingin kita seperti jam yang berdetak untuk hari ini, tanpa perlu khawatir berapa kali kita harus berdetak esok hari (ayat 34). Hari esok punya kekhawatirannya sendiri. Percayakan hari ini pada Tuhan, dan lakukan hal yang sama esok hari. Bersama Tuhan, kita bisa melewati banyak perkara tanpa dicekam ketakutan dan kekhawatiran -- PK JIKA MANUSIA TAHU SEMUA APA YANG TERJADI DI HARI ESOK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |