Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/05/14 |
|
Selasa, 14 Mei 2002 Bacaan : 2 Raja-raja 19:1-19 Setahun : 2 Raja-raja 19-21; Yohanes 4:1-30 Nas : Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya (Mazmur 119:35)
|
|
Raja Hizkia dari Yehuda tengah menghadapi masalah. Ia baru saja menerima surat ancaman dari raja Asyur, Sanherib. Raja perampas ini telah menaklukkan banyak kota, dan Yerusalem adalah sasaran berikutnya. Dalam suratnya, Sanherib menghina Allah bangsa Israel dan mengancam akan menghancurkan kota suci itu. Dalam 2 Raja-raja 19 kita membaca bahwa Hizkia segera pergi ke bait Allah dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Ia mengakui Allah sebagai Pencipta segala sesuatu (ayat 15). Lalu ia mengatakan kepada Allah bagaimana Sanherib telah mencela Allah yang hidup (ayat 16). Akhirnya ia memohon dengan sangat agar Allah membebaskan Yehuda sehingga semua bangsa di dunia tahu bahwa hanya Dialah Allah (ayat 19). Hizkia seolah-olah berkata demikian, "Lihatlah, Allah! Bacalah ini! Sekarang aku butuh pertolongan-Mu. Kehormatan-Mu tengah dipertaruhkan!" Sungguh teladan iman yang nyata akan Allah yang mahahadir dan mengerti kebutuhan kita. Seperti Hizkia, kita sering kali menghadapi bahaya; baik dari seseorang yang ingin berbuat jahat kepada kita atau situasi yang mengancam lainnya. Apa pun tanggapan yang hendak kita berikan terhadap bahaya tersebut, yang pertama kali harus kita lakukan adalah menceritakan kepada Allah bahaya yang kita hadapi dan memuji kebesaran-Nya. Dengan demikian kita dapat mempercayai Dia untuk menolong kita sesuai dengan kemuliaan-Nya. Apakah Anda sedang menghadapi bahaya? Allah menghargai doa seperti doa Hizkia -- JDB KETIKA BAHAYA MENGHADANG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |