Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/05/14 |
|
Kamis, 14 Mei 1998 Bacaan : Ayub 1:1-22 Setahun : Ayub 1-4 Nas : Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5)
|
|
Beberapa tahun yang lalu, musim tanam di Michigan bagian timur sangat bagus. Para petani bergembira memikirkan keuntungan yang bakal mereka peroleh. Lalu, sesaat sebelum masa panen, hujan turun -- dan tidak kunjung reda. Kentang membusuk di dalam tanah, dan buncis pun berjamur. Musim panen saat itu terus diguyur hujan. Pudarlah sudah harapan untuk memperoleh hasil panen yang besar. Seorang petani yang kecewa berkata, "Bertanyalah pada diri sendiri, mengapa? Kesalahan apa yang telah kita perbuat?" Orang selalu mengajukan pertanyaan "mengapa" bila sedang menghadapi ketidakberuntungan dan kesukaran. Pertanyaan ini penting karena menunjukkan pada kenyataan bahwa tak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan. Allah mengatur segalanya. Baik Iblis maupun manusia tak dapat melangkah lebih jauh dari yang Allah izinkan. Kisah Ayub membuatnya menjadi jelas bahwa tidak seharusnya kita selalu bertanya mengapa. Seringkali Allah menyembunyikan alasan bagi diri-Nya. Bahkan menyembunyikannya jauh melampaui pengertian dan kemampuan kita dalam memandang sesuatu dengan maksud untuk memperkuat iman kita. Kita perlu meneladani Ayub, bagaimana ia menanggapi munculnya masalah dan juga bagaimana ia mengatasinya (Ayub 2:10, 42:1-6). Percayalah kepada Allah dengan penuh ketaatan, apapun yang Anda alami -- bahkan ketika Anda tidak mengerti apa yang sedang Dia lakukan [MRD II]
JIKA ALLAH MENYEMBUNYIKAN MAKSUD-NYA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |