KESUKAAN HATI ALLAH

Pada suatu musim semi saya menaruh sebongkah garam di semak-semak, beberapa meter di belakang rumah saya yang terletak di daerah pegunungan. Saya berharap garam itu dapat mengundang sekawanan rusa yang tengah merumput di kejauhan. Setiap pagi saya membuka tirai jendela, berharap melihat rusa yang sedang bergerombol menjilati bongkahan garam; tetapi setiap pagi saya kecewa. Saya heran rusa-rusa itu tidak dapat menemukan bongkahan garam itu.

Kemudian suatu pagi ketika membuka tirai, saya sangat terkejut melihat suatu pemandangan yang elok: seekor rusa jantan muda. Ia tengah menjilati bongkahan garam itu, tanpa menyadari kehadiran saya. Saya berdiri di sana cukup lama, memandanginya dan menikmati sukacita yang timbul di hati saya.

Hari itu juga istri saya, Carolyn, mengingatkan saya bahwa Allah pun bersukacita ketika melihat saya. Pemazmur berkata bahwa Tuhan "menginginkan keselamatan hamba-Nya" (Mazmur 35:27). Dia senang memberi kebaikan kepada saya dan melihat saya menikmati berkat-berkat-Nya.

Pengkhotbah Inggris John Owen (1616-1683) berkata, "Jiwa-jiwa orang kudus adalah taman Yesus Kristus, ... sebuah taman yang menyenangkan; Dia bergembira karena mereka."

Kita mungkin menjumpai orang-orang yang ingin menyakiti kita dan merasa senang bila kita menderita, tetapi tidak demikian dengan Tuhan (ayat 25-27). Dia rindu menunjukkan kebaikan kepada kita dan memuaskan kerinduan kita yang terdalam dengan kasih-Nya. Kita adalah kesukaan hati-Nya -DHR

ALLAH BERSUKACITA KARENA KITA
KITA PUN HENDAKNYA BERSUKACITA DI DALAM DIA!