Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/05/03 |
|
Rabu, 3 Mei 2023 Bacaan : YEHEZKIEL 24:1-14 Setahun : 2 Raja-raja 6-8 Nas : "Aku bersusah payah dengan sia-sia, sebab karatnya yang tebal tidak mau hilang dari padanya, biar dalam api." (Yehezkiel 24:12)
|
|
Dalam jangka waktu tertentu, peralatan masak yang terbuat dari logam khususnya yang mengandung besi akan berisiko terpapar karat. Jika sudah berkarat, peralatan masak tersebut akan menjadi rapuh, mudah larut, dan bersifat racun. Karat yang tidak segera dihilangkan akan menjadi semakin tebal, semakin merusak, semakin menyebar dan membahayakan. Menghilangkan karat yang sudah menebal tentu bukan pekerjaan yang mudah dan menguras kesabaran kita. Israel digambarkan Tuhan seperti kuali yang berkarat. Ia menyampaikan perumpamaan tentang kuali berkarat yang dituangi air mendidih untuk memasak daging dan tulang di atas bara api. Begitu besar bara api itu sehingga dagingnya menjadi benar-benar masak dan tulangnya hangus. Kuali menggambarkan Yerusalem, sedangkan karat menggambarkan dosa yang tidak terhapuskan. Sekalipun nyala api itu membuat tembaga itu membara, tetapi karatnya tidak hilang juga. Sepertinya Tuhan sudah habis kesabaran karena berbagai upaya menjadi kesia-siaan. Karat itu tidak hilang dalam api (ay. 12). Karat "dosa" umat itu begitu tebal dan berkali-kali Tuhan berupaya menahirkan tetapi mereka tetap menolak. Begitu besar Tuhan menunjukkan kasih dan kesabaran-Nya kepada kita. Berulang kali Ia mengingatkan, menegur, bahkan membakar karat dosa kita, tetapi selama itu pula kita keras hati. Kita menolak kesabaran-Nya, kita berkeras hati saat ditahirkan bahkan oleh api penyucian sekalipun. Jika panasnya api yang dinyalakan Tuhan tidak juga mampu menahirkan kita dari dosa, maka Dia akan berhenti menahirkan kita (ay. 13). --SYS/www.renunganharian.net KETIKA USAHA TERAKHIR TUHAN UNTUK MENAHIRKAN KITA TOLAK,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |