Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/04/22 |
|
![]() |
|
Selasa, 22 April 2025 Bacaan : KEJADIAN 24:22-33 Setahun : 2 Raja-raja 4-5 Nas : Sesudah ia melihat anting-anting itu dan gelang pada tangan saudaranya, ... ia menemui orang itu .... (Kejadian 24:30)
|
|
Ketika Ribka menuturkan perjumpaannya dengan utusan Abraham dan menunjukkan perhiasan emas pemberian utusan itu, Laban menyaksikan semuanya. Tahukah Anda apa yang kemudian ia lakukan? Alkitab mencatat: Melihat perhiasan emas di tangan Ribka, Laban berlari menjumpai utusan Abraham (ay. 30). Anda lihat? Karena emas! Bukan karena utusan itu. Kecondongan moral seseorang tampak nyata dalam respons spontan orang itu terhadap keadaan. Respons spontan Laban menunjukkan betapa dia menakar segalanya hanya dengan satu ukuran: kepentingannya sendiri. Untuk apa pun yang dijumpainya, Laban akan bertanya, "Keuntungan apa yang bisa aku dapat?" Hati Laban dipenuhi oleh dirinya sendiri. Melihat perhiasan emas itu, Laban tidak berpikir tentang apa yang perlu disediakan bagi utusan Abraham, tetapi keuntungan yang bisa dia dapat dari tamu itu. Fokus perhatiannya bukan menolong sesama, melainkan mengambil keuntungan dari mereka. Memang, Laban menyambut tamu dermawan itu dengan kata-kata manis, bahkan dengan menyebut nama Tuhan (ay. 31). Namun, itu hanyalah strategi untuk mencapai maksud sebenarnya: memanfaatkan sesama. Begitulah selalu. Ketika hati dipenuhi diri sendiri, derita sesama atau bencana lingkungan-sekadar menyebut contoh-akan dianggap bukan masalah asalkan kepentingan sendiri terpenuhi. Ketika hati dipenuhi diri sendiri, tiada ruang di sana bagi sesama, tak ada tempat bagi cinta untuk mewarnai hidup. Orang lain tak berarti, dan kebaikan pun mustahil. Itu sungguh serius, bahkan mengerikan. --EE/www.renunganharian.net KETIKA HATI DIPENUHI DIRI SENDIRI,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |