Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/04/22

Kamis, 22 April 1999

Bacaan   : Lukas 24:1-12
Setahun : Mazmur 34-36
Nas       : Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya (Wahyu 1:18)

DIA MATI, TETAPI SEKARANG HIDUP

Beberapa tahun yang lalu, saya diminta untuk berbicara pada suatu konferensi Alkitab di Pennsylvania. Beberapa hari sebelum konferensi tersebut dilaksanakan, salah seorang anggota panitia konferensi menelepon kantor saya. Seseorang di Pennsylvania telah menerima sebuah potongan berita dari surat kabar Michigan yang melaporkan tentang kematian saya. Berita tersebut telah menyebar ke seluruh wilayah sehingga wakil dari konferensi itu hendak memastikan kebenarannya, supaya ia dapat segera mencari pengganti saya. Ternyata penyebab kekacauan tersebut adalah kematian orang lain yang memiliki nama belakang yang sama dengan saya. Sebagian orang dengan segera menyimpulkan bahwa orang itu adalah saya.

Ketika saya hadir di konferensi tersebut, orang-orang yang berkumpul itu penuh dengan rasa ingin tahu. Karena itu saya mengutip Wahyu 1:18 dan berkata, "Laporan tentang kematian saya yang Anda dengar itu memang benar. Saya telah mati, namun sekarang saya berada di sini, bangkit dari kematian, dan hidup untuk selama-lamanya." Meskipun Wahyu 1:18 menyatakan tentang kematian dan kebangkitan Yesus, namun ayat ini mengingatkan saya akan apa yang terjadi pada setiap anggota tubuh Kristus. Kita sebenarnya telah mati secara rohani terhadap dosa (Efesus 2:1), tetapi telah dibangkitkan pula secara rohani (ayat 5). Setiap orang Kristen dapat berkata, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku" (Galatia 2:19-20).

Dapatkah Anda juga bersaksi demikian? -- MRD

KARENA KRISTUS HIDUP DI DALAM KITA
KITA AKAN HIDUP BERSAMA DIA SELAMANYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org