Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/04/11

Kamis, 11 April 2002

Bacaan   : 1Yohanes 2:15-29
Setahun : 1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28
Nas       : Aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan ... sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya (2 Korintus 11:3)

TERSAMAR

Sering kali sulit dipahami mengapa ada orang yang menyerah pada pencobaan. Padahal dari sudut pandang kita, masalah mereka mudah diatasi.

Kita bahkan sering bertanya-tanya bagaimana Adam dan Hawa bisa bersikap begitu bodoh sehingga mereka membuang segala hal yang telah Allah berikan pada awal penciptaan mereka. Kita tentu tidak akan jatuh semudah itu, atau jangan-jangan kita pun demikian?

Salah satu sumber masalahnya adalah, Iblis menyamarkan dirinya ketika menyelinap dalam hidup kita. Seperti perkataan Mephistopheles dalam drama berjudul Faust, "Manusia tidak tahu bahwa setan itu ada, bahkan ketika setan sudah ada di kerongkongannya sekalipun."

Kitab Suci menyatakan bahwa ular ialah "yang paling cerdik dari segala binatang di darat" (Kejadian 3:1). Tak akan ada bunyi desisan khas ular yang memperingatkan kita akan adanya bahaya. Ia tidak meminta izin dulu, "Maaf, bolehkah saya meminta waktumu 20 menit saja untuk menghancurkan engkau?"

Kini, musuh utama masyarakat itu menggunakan taktik yang sama dengan pada masa lalu. Ia menampakkan diri dalam hasrat kedagingan kita yang penuh dosa (1 Yohanes 2:15,16). Iblis bahkan menyamarkan dirinya sebagai malaikat terang, dan anak buahnya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran (2 Korintus 11:14,15; 1 Yohanes 2:18,19).

Untuk bertahan terhadap godaan dan mengenali tipu daya Iblis, kita harus hidup dalam persekutuan dengan Kristus (1 Yohanes 2:28). Dengan demikian, kita tidak akan diperdaya oleh penyamaran Iblis -HVR

ANDA PERLU MENGETAHUI KEBENARAN ALLAH
UNTUK DAPAT MELIHAT TIPU DAYA IBLIS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org