Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/04/09 |
|
Sabtu, 9 April 2016 Bacaan : Keluaran 1:1-14 Setahun : 1 Samuel 25-27 Nas : Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. (Keluaran 1:8)
|
|
Sering orang berkata, hidup ini seperti roda. Sekali waktu di atas, lain kesempatan di bawah. Ada saatnya kita senang, ada saatnya kita susah. Silih berganti. Ada kalanya melambung ringan di atas, ada kalanya tertindih berat di bawah. Begitu pun melajunya zaman. Ada zaman cerlang-gemilang, ada zaman hitam suram. Layaknya roda. Roda zaman. Kitab Keluaran dibuka dengan pengantar situasi zaman yang telah berubah. Yusuf dan generasi seangkatannya telah tiada (ay. 6). Namanya tidak dikenal lagi oleh penguasa yang baru. Artinya, zaman sudah berubah. Masa keturunan Yakub terbopong di atas bersama melejitnya karir Yusuf sudah lewat. Tibalah masa Israel tertindas di era pemerintahan baru (ay.1011). Namun, di tengah situasi inilah Tuhan sedang menyiapkan datangnya seorang pemimpin besar dan peristiwa besar: Musa dan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Keadaan politik, sosial, dan ekonomi bisa berubah kapan saja. Roda zaman boleh berputar. Namun, Allah tetap memegang kendali perputarannya. Di aras "atas", zaman emas, Dia bertindak. Di lapis "bawah", zaman keras, Dia menjalankan rencana-Nya. Maka, jangan lengah dan jangan hanya mengeluh. Dalam segala situasi, bersiagalah dalam Tuhan dan berharaplah kepada-Nya. Dia tak akan pernah berubah. --Pipi A. Dhali/Renungan Harian Zaman boleh berubah, namun kesetiaan
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |