Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/03/27 |
|
Minggu, 27 Maret 2016 Bacaan : 1 Korintus 15:35-52 Setahun : Hakim-Hakim 12-14 Nas : Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? (1 Korintus 15:55)
|
|
Saat kecil di kampung, saya pernah disengat tawon. Kantung sengatnya akan terlepas dan tertancap pada bagian tubuh yang disengat. Rasanya menyakitkan dan kadang-kadang membengkak selama berhari-hari. Belakangan saya tahu, ternyata sengatan tawon tidak hanya berbahaya bagi korbannya, namun juga bagi dirinya sendiri. Tawon yang menyengat akan mati beberapa menit kemudian. Sebelum mati, ia masih terlihat menakutkan dan dapat mengancam, namun sesungguhnya, ia sama sekali tidak berbahayalagi. Ketika Paulus berbicara tentang kebangkitan Kristus, ia mengibaratkan maut memiliki sengat. Maut menyengat Yesus hingga mati, namun kemudian Yesus bangkit dan mengalahkan maut. Dengan lantang, Paulus mengejek maut yang telah tidak berdaya itu. Kristus telah mempermalukannya melalui kebangkitkan-Nya dari kematian. Pada hari penyaliban, kematian-Nya seolah menjadi akhir dari segalanya: sebuah perjuangan yang berakhir memalukan dan kalah sebagai pecundang. Namun, kebangkitan Kristus menjungkirbalikkan keadaan. Paulus menegaskan, tanpa kebangkitan Kristus, sia-sia sajalah kepercayaan kita kepada-Nya. KebangkitanNya menunjukkan bahwa Allah sungguh dapat dipercaya dan janjiNya benar-benar terbukti. Apakah Kristus yang bangkit telah terpancar dari hidup kita? Apakah Dia telah membangkitkan kita sehingga dapat melayani-Nya dan menjadi berkat bagi sesama? Atau, kita masih hidup dalam ketakutan karena bayang-bayang maut yang sebenarnya sudah tak berdaya itu masih mengancam kita? --HembangTambun/Renungan Harian Bersama Kristus yang telah bangkit, bangkitlah dan jadilah berkat.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |