Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/03/24 |
|
Sabtu, 24 Maret 2001 Bacaan : Matius 21:1-11 Setahun : 2Samuel 5-8 Nas : Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai (Matius 21:5)
|
|
Orang sering memakai kata keledai untuk mengatakan sesuatu yang remeh. Mungkin Anda pernah mendengar kata-kata, "Saya hanya seseorang yang melakukan pekerjaan keledai." Atau, "Anak itu keras kepala seperti keledai." Kalimat-kalimat tersebut seolah mengabaikan sumbangsih yang diberikan seekor hewan yang sesungguhnya berharga. Keledai telah melayani manusia selama ribuan tahun. Bahkan dulu mereka dihargai sebagai simbol kerendahan hati, kelemahlembutan, dan perdamaian. Dalam Alkitab, keledai yang belum pernah ditunggangi dipandang layak dipakai, khususnya untuk tujuan-tujuan keagamaan. Oleh karenanya, tepatlah bila Yesus minta seekor keledai untuk ditunggangi saat hendak memasuki Yerusalem. Yesus ingin memperlihatkan bahwa keledai juga dapat mengemban tugas agung. Betapa mulianya misi keledai tersebut! Betapa miripnya misi itu dengan misi kita sebagai pengikut Yesus! Seorang utusan Injil di Tiongkok menyebut dirinya "Keledai Tuhan." Ia seorang Kristen yang rendah hati, "membawa" Tuhannya dengan setia dari kota ke kota dan mengajar sesamanya untuk melakukan hal yang sama. Tuhan banyak membutuhkan "keledai" seperti itu di dunia masa kini-orang-orang rendah hati yang mau membawa Dia ke kota asal mereka dan membuat Dia dikenal orang di situ. Keledai tersebut harus lebih dahulu dilepas sebelum Yesus dapat menggunakannya. Kita pun harus lebih dahulu dilepaskan dari ikatan duniawi jika kita mau melayani Kristus. Apakah kita bersedia menjadi keledai milik Tuhan? -JEY PEKERJAAN YANG SEDERHANA MENJADI PEKERJAAN YANG KUDUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |