Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/03/24

Rabu, 24 Maret 1999

Bacaan   : Yohanes 12:20-33
Setahun : Hakim-hakim 19-21
Nas       : Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah (Yohanes 12:24)

KACANG DI LOTENG

Seorang Kristen yang dilahirkan dan dibesarkan di sebuah rumah kayu mengunjungi rumah masa kecilnya yang telah 35 tahun lamanya ia tinggalkan. Saat memasuki rumah kayu yang telantar itu, ia teringat bahwa ketika masih kecil ia pernah menanam beberapa biji kenari di sepanjang tepi sungai yang mengalir melalui tanah pertanian itu. Pada saat berjalan ke arah sungai, ia mendapati sebaris pepohonan kenari yang sangat menawan.

Kemudian ia teringat bahwa ia juga pernah menyimpan beberapa biji kenari di loteng. Karena ingin tahu apa yang terjadi dengan kenari itu, maka ia pun naik ke loteng yang gelap dan meraba-raba ke pojok loteng sampai ia menemukannya. Alangkah jauh bedanya! Kenari-kenari yang disimpannya di loteng menjadi kering dan tertutup debu, sedangkan bebijian yang ditanamnya telah menjadi pohon-pohon hijau yang rindang! Seketika itu juga kata-kata Yesus muncul dalam benaknya dengan pengertian yang baru: "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yohanes 12:24).

Yang dimaksudkan Tuhan ialah kematian-Nya sendiri tatkala Dia berkata demikian. Namun hal itu berlaku juga bagi orang-orang percaya. Bila kita tidak mau "mati" terhadap keinginan diri sendiri yang egois, kita akan "tetap satu biji saja." Dengan kematian Kristus di kayu salib bagi dosa manusia dan dengan kematian orang Kristen terhadap dosanya sendiri, maka berlakulah prinsip yang sama: Dalam kematian ada kehidupan! -- RWD

KITA MATI BILA KITA HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI
KITA HIDUP BILA KITA MATI TERHADAP DIRI SENDIRI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org